• Jum. Mei 3rd, 2024

PRODI TADRIS BAHASA INDONESIA

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Jago Main Catur, Mabrurotul Umami Raih Juara 3 Turnamen TFM Sport IAIN Kediri 2023

Nov 9, 2023

Tepat tanggal 2 November 2023 kemarin, Mabrurotul Umami mewakili Prodi Tadris Bahasa Indonesia berhasil meraih juara 3 cabang olahraga catur dalam kegiatan Tarbiyah Fantastic Moment atau bisa disingkat TFM 2023. Ia mengaku senang dapat berpartisipasi dalam memeriahkan kegiatan tahunan yang selalu dilaksanakan Fakultas Tarbiyah ini.

Selama ini turnamen catur yang diikuti Rotul kebanyakan memakai format “swiss”, yaitu sistem yang memungkinkan setiap peserta untuk bermain sejumlah putaran yang telah ditentukan sebelumnya atau biasanya lima sampai tujuh putaran tanpa ada eliminasi, namun pada kompetisi TFM ini format yang telah ditetapkan oleh panitia adalah sistem single-elimination atau sistem gugur. Peserta yang kalah akan langsung tersingkir dari turnamen. Hal ini membuat banyak peserta (bahkan separuhnya) berkurang pada putaran berikutnya. Hingga pada putaran akhir, hanya ada satu pertemuan untuk menentukan satu orang juara.

Di babak pertama atau penyisihan, Rotul dipertemukan dengan mahasiswa dari Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Saat itu, Rotul memegang bidak putih. Rotul menyebutkan bahwa saat itu ia sempat ragu, namun berhasil mematikan raja lawan di detik-detik terakhir endgame. Di babak kedua atau semifinal, peserta dari Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) mampu mengakhiri permainan dengan baik. Rotul mengaku bahwa saat itu dirinya blunder atau ceroboh. Kesempatan Rotul pun akhirnya hanya ada di perebutan posisi juara ketiga. Dan posisi itu akhirnya ia dapat setelah menang melawan peserta dari Prodi Tadris Matematika (TM). “Alhamdulillah, saya mampu selesaikan dengan cukup puas setelah men-skak raja lawan tanpa menyisakan buah catur satupun darinya,” ungkap Rotul.

Lebih lanjut, Rotul mengaku bahwa ada kejadian lucu di balik kemenangannya, “Mungkin jika waktu itu salah satu Kakak HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi) Tadris Bahasa Indonesia tidak menawarkan secara langsung pada saya untuk maju menjadi delegasi prodi, saya tidak akan mampu mengantongi piala ini. Tiga minggu sebelum kompetisi TFM diselenggarakan, tepatnya tanggal 12 Oktober 2023, saya mengikuti seleksi kampus untuk pemilihan menjadi kontingen IAIN Kediri dalam ajang PORSI JAWARA (Pekan Olahraga Seni dan Ilmiah Jawa Madura) 2023. Namun saya gagal. Saya telanjur kecewa pada diri sendiri saat itu. Di hari biasa, saya selalu menyempatkan diri untuk berlatih sendiri, entah dengan orang lain secara online atau sekadar menonton turnamen di gadget. Selama tiga minggu lamanya, saya berhenti dan merasa malas walau hanya sekadar melihat papan persegi hitam putih. Sampai pada dua hari sebelum turnamen TFM ini dilaksanakan, minat saya baru muncul kembali ketika diminta oleh HMPS untuk mewakili prodi dalam cabang olahraga catur. Tak terduga, sebuah piala berhasil saya genggam rapi atas nama Prodi Tadris Bahasa Indonesia. Terimakasih sebanyak-banyaknya pada jajaran HMPS serta teman-teman Tadris Bahasa Indonesia atas segala dukungan baiknya.”

Dari kisah kemenangannya, Rotul kemudian menyisipkan pelajaran yang ia rasakan, “Saya dapat menyimpulkan bahwa pertama, kegagalan atau kesalahan itu bukanlah titik akhir dari segalanya, melainkan sebuah hal yang bermanfaat untuk saya gunakan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan di percobaan selanjutnya. Semakin sering saya gagal atau salah, semakin saya mendekati keberhasilan. Kedua, setiap kali saya mencoba sesuatu yang baru, tentu kemungkinan gagal atau kalahnya lebih besar dan itu tidak masalah, justru itu adalah hal yang wajar sebab keberhasilan yang terjadi diawal bisa jadi hanya menunjukkan sebuah keberuntungan, bukan sesuatu yang didapatkan karena saya sudah benar-benar siap untuk berhasil.”