Selama dua hari berturut-turut, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tadris Bahasa Indonesia sukses menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Cipta Baca Puisi pada tanggal 10-11 Juni 2024, dengan mengusung tema “Gali Potensi Diri, Ciptakan Karya Menuju Indonesia Maju”.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pendidikan, khususnya bagi siswa kelas VIII. Kegiatan pada hari pertama dilaksanakan di SMP Plus Ar Rahman dan hari kedua di MTs Al-Ishlah yang disambut dengan antusias oleh para siswa. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, serta para guru sehingga menambah euforianya.
Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya, kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari saudari Imelda Eka Wardany sebagai ketua pelaksana dan Nur Khofifatul Khoiroh sebagai ketua umum HMPS Tadris Bahasa Indonesia. Kemudian sambutan beralih pada Wakil Kepala Sekolah SMP Plus Ar Rahman, Ibu Lin Mashudah, S.Pd.I, Gr. pada hari pertama dan Kepala Sekolah MTs Al-Ishlah, Bapak Ulinuha S.Pd. pada hari kedua. Dalam sambutannya, keduanya menyampaikan ucapan terima kasih karena telah memilih sekolahnya sebagai tempat kegiatan Pelatihan Cipta Baca Puisi. Secara kebetulan di SMP Plus Ar Rahman terdapat Ekstrakurikuler puisi. Sehingga, keduanya berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa-siswi dalam menciptakan sebuah karya sastra berupa puisi.
Setelah serangkaian pembukaan terlaksana, kegiatan ini dilanjutkan dengan pemaparan materi puisi oleh saudari Siti Lailiyah dan Monica Septya Kartika Candra. Keduanya menyampaikan bahwa puisi adalah teks atau karangan sebagai bentuk mengekspresikan diri, pikiran, dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata yang dituangkan dalam sebuah karya sastra yang puitis. Dalam pemaparan keduanya menyampaikan materi mengenai puisi, mulai dari unsur, jenis, dan cara memahami puisi.
Kedua pemateri menyampaikan bahwa unsur-unsur dalam membangun puisi terdiri dari larik, bait, rima, imaji, diksi, dan majas. Kemudian disampaikan juga bahwa jenis-jenis puisi dibedakan menjadi dua, yakni berdasarkan maknanya dan berdasarkan isinya. Berdasarkan maknanya terdiri atas puisi diafan dan prismatis. Sedangkan, berdasarkan isinya terdiri atas puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif. Tidak hanya itu, kedua pemateri juga memberikan lima cara untuk memahami puisi, yaitu; perhatikan judulnya, carilah arti dari kosa kata yang tidak diketahui artinya, membayangkan kejadian yang ada dalam puisi, menandai kata-kata yang sering diulang, lalu perhatikan diksi yang digunakan.
Seluruh siswa yang hadir memperhatikan dengan seksama. Tidak berhenti disitu, kedua pemateri juga membagikan metode lima langkah untuk menciptakan puisi, antara lain:
- Tentukan tema atau hal yang mengesankan
- Ingat hal-hal yang berkaitan dengan tema
- Tuliskan dan ungkapkan perasaan kalian dalam puisi
- Gunakan majas dalam mengungkapkannya
- Gunakan kata-kata yang berkaitan dengan pancaindra.
Setelah pemaparan materi tersebut usai, kegiatan dilanjutkan dengan tugas praktik menciptakan puisi secara individu yang dipandu oleh beberapa mentor. Para siswa pun terlihat sangat antusias dan bersemangat untuk menuangkan pikiran dan perasaannya dalam bentuk puisi. Dalam proses merangkai puisi tidak hanya di dalam kelas saja, namun siswa diberi kesempatan mengerjakan di luar ruangan untuk mencari inspirasi. Selanjutnya, hanya dalam waktu satu jam para siswa telah menyelesaikan tugasnya dan siap untuk mendeklarasikan puisi yang telah dibuat tersebut.
Pada saat pendeklarasian puisi, pemateri memberikan kesempatan kepada dua siswa yang berani untuk membacakan karya puisinya di depan teman-teman mereka. Di SMP Plus Ar Rahman yang berani membacakan puisinya, yaitu Muhammad Haidar Ali Muhtar dan Atha Raffasya Setiatama. Sedangkan, di MTs Al-ishlah yaitu Afara Naila Salsabila dan Ulul Albab Al Arif. Mereka membacakan puisi dengan sangat baik dan luar biasa. Selanjutnya, pemateri dan moderator mengajak siswa untuk bermain bersama. Permainannya sangat seru dengan ketentuan siapa yang kalah akan maju kedepan untuk membacakan karya puisi mereka, ternyata dari permainan tersebut banyak siswa yang tidak fokus, yang membuat mereka mendapatkan hukuman, yaitu membacakan karya puisinya di depan teman-temannya. Tidak kalah dengan keempat siswa tadi, ternyata mereka juga memiliki potensi yang sangat baik dalam berekspresi melalui puisi yang dibacanya.
Setelah pendeklarasian puisi selesai, mentor mengumpulkan semua hasil karya puisi siswa yang nantinya akan dijadikan Antologi Puisi. Acara selanjutnya adalah penutupan sekaligus penyerahan hadiah dan cenderamata. Di SMP Plus Ar Rahman penutupan disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah, Ibu Lin Mashudah, S.Pd.I Gr. dan di MTs Al-ishlah disampaikan oleh Kepala Sekolah, Bapak Ulinnuha S,Pd. yang didampingi semua dewan guru MTs Al-ishlah. Selanjutnya, penyerahan hadiah diberikan kepada empat siswa dari SMP Plus Ar Rahman dan MTs Al-Ishlah yang telah berani maju ke depan untuk membacakan hasil puisi, serta penyerahan cenderamata diberikan kepada kedua pihak sekolah sebagai bentuk kenang-kenangan dari HMPS Tadris Bahasa Indonesia, kemudian dilanjutkan sesi foto bersama dan pembagian stiker kepada seluruh siswa SMP Plus Ar Rahman dan MTs Al-ishlah.
Kegiatan telah berjalan dengan lancar, sehingga kedua bela pihak yaitu pihak HMPS Tadris Bahasa Indonesia dan piga sekolah saling memberikan apresiasi. Semoga dengan adanya kegiatan Pelatihan Cipta Baca Puisi ini, para siswa dapat mengembagkan potensi dirinya serta dapat menciptakan sebuah karya yang berguna bagi bangsa.